. titik yang tiada noktah

ada satu ketika,
tika mana lensa masa ku selak,
memerhati entri tuhan pada bumi,
bermoduskan pancaindera agung,
bersandingkan deria lain masing-masing,
berfungsi sama-sama untuk kemandirian hidupan alam sempurna,
mata kemudianya ku celik lagi,mulut ku kemudiannya bertutur,
"wow! chantek!"
tapi itu zahirnya, di dalam?

saat itu,
hati yang ku kata padat,
rupanya kosong!
pelayar hidup dengan bahtera songsang!
pelayar hidup berkonsepkan air liur korupsi!
pelayar hidup dengan jasad hati mati!
inikah masa untuk bertindak?
mencari pendua si little hati?
mencari peneman malam hari?

titik ini tiada pula noktahnya,
sama macam kau,
kau jalan, kau pusing, ke kiri, ke kanan,
kau dongak, kau tunduk, ke utara, ke selatan,
kau turuti saja kata hati,
kau ikut saja arah tuju kompas kemana membawa,
selagi hayat berputar ligat,
selagi nafas bertukar hangat,
mungkinkah ini cara berhidup paling sopan?
mungkinkah aku selamat berhidup bermoduskan prosedur sedemikian?

makhluk alam!
saat itulah,
otak semacam berfungsi ligat,
memikir makhluk alam itu,
mengimbas potret wajah di kotak memori,
mencongak masa bertemu selisih,
mencarik-carik kertas tebal lusuh,
mencari biar secebis,
untuk ku tulis,
istilah ini,
"kenapa kau sangat chantek?"