ku titipkan puing-puing debu yang berterbangan,
pada bintang yang bergemerlapan,
agar ku tahu diriku tidak keseorangan,
dalam meniti kanvas kehidupan,
yang berputar ligat ibarat roda,
pada masa waktu dan ketika,
dunia ini semakin gelap dalam derita..
(sisipan gour nash)
gelak tapi gundah,
biar gundah tapi jgn diam dr gelak,
kerna suatu hari gelak itu akan menggoncang dunia bak halilintar!
tapi,
kalau setakat dunia khayalan yang bergoyang,
siapa nak pandang?
gentar? usah risau..sebab,
dunia khayalan itu indah!
(sisipan ahmad fauzi)
Hari ini ku lihat awan biru dan hijaunya dedaun,
Ku lupa betapa indahnya kehidupan yang sebenar,
Tersesak dalam cita, diuji dan diduga,
Namun aku ini hanya orang kecil...
Jauhnya cinta, jauhnya bahagia,
Lelah gelita, kosongnya jiwa,
Ku impikan bulan, ku terjatuh di bintang,
Bersyukur apa ada, ku ‘kan sampai ke sana,
Hari ini ku lihat teman ku dan separuhnya bersatu,
Ku lupa betapa indahnya kehidupan yang sebenar,
Tersungkur bangun lagi, komplikasi duniawi,
Namun aku ini hanya orang kecil..
(sisipan ahmad popeye)
sepi indah bila kawanku pulang,
seniman ini duduk keseorangan,
tinggal diri yang sedang berduka,
tak percaya,
tapi indah apabila takdir ditentu
lampu lampu gelap gelita,
keseorangan,
kalau kau berada dibelakang,
hadir menyaksikan,
kau akan melihat seniman ini
menangis.
(sisipan dari maditheman)
aku himpun pujangga kata dari sahabat ku sampai koma,
kerna masing-masing kata itu mungkin bermakna,
kerna bait-bait kata itu berbaris ritma suasa,
rasa dalam jiwa, menerobos segenap pembuluh darah,
rasa dalam hati, menggoncang sampai mati,
orang kata sahabat itu kita,
siapa sahabat itulah kita,
maka cintailah sahabat,
walau siapa dia,
walau apa darjatnya..
(utara mata hati sendiri)
aku sahabat kamu semua warga alam!
Tiada ulasan:
Catat Ulasan