sebagaimana yang diperihalkan,
sinkronasi gundah, gusar dan kecewa,
bisa lahirkan apa itu rasa putus asa,
ralat itu umpama palat jika disalahtafsirkan,
sebab pada aku ralat itu normal,
palat itu normal,
tapi hakikatnya dua kata ini berbeza.
terimakasih ya RABBI,
dugaanmu tepat menguji paras jahilnya jantung aku,
kau Maha Besar dan kau itu Maha Agung,
kau Maha Mengetahui apa itu yang terbaik untuk hambamu,
(khususnya aku dalam perihal ini)
*sujud aku hanya untukmu tuhan*
-*syukran*-tun boja bistara.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan