Kamil peluk lutut di penjuru bilik. Cahaya neon samar dari ruang tamu. Sejuk malam tak lagi upaya dinginkan tubuh. Peluh merembes laju. Mata pejam celik. Bibir diketap. Ketakutan.
Lolong anjing diluar. Bersahutan.
Parang yang digenggam dicampak jauh. "Maafkan Kamil ayah, ayah yang paksa Kamil buat macamni", suara Kamil terketar.
Darah masih terpancut dari leher Raushan. Sedang Melissa terkulai tanpa seurat benang atas kamar.
Kepala tersembam ke bantal, seolah sedang sujud ,kaki dan tangan terikat. Tanpa nafas.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan