Isnin, 13 Februari 2012

good morning kiss.

Sayup angin sepoi-sepoi bertiupan menggulung pepasiran dari pantai. Dan ada diantaranya yang ambil kesempatan membelai lembut pipi menggerutu Boja. Sekejap dengan batu nautika yang kuat, sebentar kemudian dengan laju yang agak kurang. Dedaunan pepohon kelapa laut pula seolah melambai-lambai dek tiupan kuat angin dari Selat Melaka. Berpagian begini di salah satu pulau terpencil adalah sangat menenangkan. Sebentar masalah bisa diketepikan. Diganti dengan tenang dari alam, jauh dari kebencian dan kesibukan kota yang menikam. Abaikan duniawi sejenak dengan memanjakan hati nurani kata Boja.

"Tak salah rehatkan minda untuk separuh masa pertama." kata Boja kepada salah seorang juruteranya, Zamri sewaktu luluskan cutinya beberapa minggu lepas. Zamri seorang jurutera yang tangkas dan cekap. Dan jarang keluar berhibur, apalagi untuk berlibur. Boja tahu sebab setiap staf yang bekerja dibawah jurisdiksinya hampir 100% Boja kenali. Itu pentingnya kewibawaan. Haha! (angkat bakul sendiri, pfffft!) Jadi Boja fikir, tak salah kiranya si Zamri diberi peluang barang sekali dua.

Sarapan yang terhidang di meja kopi masih belum disentuh. Permukaan kopi yang didekorasikan oleh abang latte tadi membentuk seolah seorang gadis sedang senyum. Dan Boja juga turut tersenyum. "Aku nak corak gadis itu bertudung", abang cafe latte angguk. "Nanti hantar kat depan chalet nombor ni, aku lepak situ, okay?" jerit Boja sambil tunjuk nombor di tag kuncinya sebelum berlalu keluar dari pantri cafe tersebut.

"It's a wonderful morning right?" seorang mat saleh berambut dreadlock tegur Boja. Boja senyum dan balas. "Yeah, and it'll be nicer if everyday is today, and today is everyday, haha!", keduanya tergelak bersama. "Wanna change it to a weederful morning?" mamat dreadlock sampuk. Boja terkejut dengan persoalan cemas tersebut. "No, i think i'll stick with the wonderful one", sambil Boja hulur kotak kreteknya.

Masing-masing mereka berbaringan bawah rimbunan, ditemani kelapangan dan ketenangan. Jauh di pinggiran dunia, mencampak diri bersama manusia yang rindukan lapang tawa, membawa diri demi kesejahteraan jiwa dari rimas kota. yakni, kota lumpur yang diura-ura penuh noda juga dosa.

"Boja! you kat mana?" jerit seseorang. Boja bangun dari kerusi malasnya lalu toleh belakang. Ray-band diselak ditongkat ke hidungnya yang agak mancung. Mata meliar ke sekeliling. Tapi suara wanita. Boja baring kembali. "Eh wanita?" Boja tersentak dan paling kembali. "Haih, mungkin cuma imaginasi". Boja sandar kembali.

Sedang Boja tengah gapai cawan kopinya, Boja dipeluk dari belakang. "Mana good morning kiss i?"

Suara wanita, ya memang suara wanita. Jantung laju.

7 ulasan:

art, berkata...

oh misterinya.. (:

Tun Boja Bistara berkata...

sampai sekarang masih misteri.

art, berkata...

takpe, satu saat pasti misteri itu terungkai juga ;)

tiangyangberkata berkata...

untung bila dapat morning kiss mengejut..haha.. :D

Tun Boja Bistara berkata...

itulah sebabnya kita harus berimaginasi. mana tahu suatu hari bakal ada. haha

tiangyangberkata berkata...

hahaha...mungkin.. :)

Tun Boja Bistara berkata...

:)