satu, hari esok hanya ada satu-satu

ini soal serius,
aku bukan si kaki lobi pangkat satu,
yang suka-sukaan melambung genital comel-comelan kau tuanku (kononnyalah).

juga bukan kaki cacai lencana satu,
yang kau guna-guna untuk saja-saja kikis tetel unik sekeliling-sekeliling kau itu.

tapi aku atau mereka-mereka khusus simbolik,
untuk normalisa yang biasa-biasa,
haiwan sosial yang mungkin kosong pada luarannya,
tapi sekurangnya masih ada sedikit iras-iras jiwa kasual dalam lembaran corong pembuluh darah masing-masing.

spinal aku satu, koksiks aku satu,
jantung aku, hati, nyawa pun satu,
tapi? hanya khas untuk hemoglobin aku, (aku sahaja, bukan kau)
mengalir untuk mendetak jantung aku, (aku sahaja)
mana bisa menjilat licin paru-paru gudang garam kau, *pap menampar pipi kiri*
mana bisa me.....(isi tempat kosong, pap menampar pipi kiri lagi*

apa kata aku jaga *kilang kain aku*
kau jaga *kilang kain kau*
simpan-simpanlah untuk hari esok,
sebab kau tahu kan, hari esok hanya ada satu.
satu saja!

ya, aku tahu, aku mengarut, tapi masih tahap satu kan?