*tiada sempoa yang bisa bikin hisab,
andai otak matematik kau belum bisa membilang populasi yang kau ingin lunyaikan.
*tiada neraca yang bisa mentimbangtara,
tatkala kau belum bisa bikin kata putus logam apa untuk kau saluti keretakebalcomel kau.
*juga tiada matawang yang bisa mensejajarkan,
apa nilai syiling yang kau rasa bisa jatuhkan republik eurasia idaman mereka, yakni rakyat jelata.
bukan mahu menyebut satu-satu,
waima mahu mengungkit sekalipun,
tapi hakikat yang aku tahu,
banduan jijik sebenarnya adalah kau!
*menuding jari pada si kolar putih*
berkot mewah, ber"BMW", punya gadis GEBU-GEBU (teman beradu),
mahu saja aku berseranah!
ideokrasi kau tu janggal lah jendul!
demokrasi kau itu sebenarnya lenga belaka!
sama saja macam apa itu fantasi, ilusi, atau mungkin halusinasi.
tapi apa aku mampu buat,
lumrah dunia, saling membelit saling memutar,
kau penipu sebenarnya tapi bezanya kau itu berilmu.
ada sekali pernah coba aku khabarkan,
tapi kau pura-pura jadi tuli,
ada sekali pernah aku suarakan,
tapi kau saja-saja sebentar jadi babi,
alah~orang media kau dah kaburkan.
dasar pondan homoseksual!
tiada guna juga aku berbicara sebenarnya,
sebab kadang-kadang diam itu lebih kacak bergaya,
tapi tak mengapa, ini semua jahat beradab namanya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan