Rabu, 17 Mac 2010

romantikus

aku jejak puisi di laman indah hikayat ramayana,
demi seungkap syair selaras senapang kata-kata,

melukis satu-satu potret rupa wajah kemanusiaan,
dalam satu kanvas putih,

"aku mula mencoret, aku calitkan potret kehidupan."

tiba-tiba aku itu tahu, dinihari,
sejarah itu sebenarnya sedang merindu fakta,
juga kau bisa kata dunia itu tiada warna,

tipuan pengejar kupu-kupu malam,
dayusan jejaka kolar putih yang hauskan cucian piston,
simpulan keadilan tanpa untaian kenyataan.

barangkali mereka mungkin haus pada das-das sentuh si rama-rama,
rabaan manis mendidihkan rembesan hormon jantan,
menegak senjata, mencucuk apa saja,
menenggelam kau hingga ke titik buta!

dari tepi, aku geleng kepala, "romantikus ke romanseca?" entahlah. durasi masa itu tukang karutnya. aku pula hanya pengetuk rebana. *senyum*

Tiada ulasan:

Catat Ulasan