Khamis, 22 April 2010

berkelana dalam ranjang halusinasi

terserlah sebuah hikayat yang mendinding teguhkan sebuah hakikat,

maka patik sembahkan satu peristiwa,
mungkin dongeng atau mungkin hanya halwa,
harus, tetapi, memang, seharusnya,
ia hanya satu dari beribu,

adapun bergurindam seorang sang pecundang,
merdu lunakannya, sedap tona suaranya,
tiada mendabik dada,
tiada membongkak jiwa,
tapi dalam halusinasi dondang laguan itu, ada calitan kepasrahan,
menangis-tersenyum-terpaksa,

semuanya dek tersergam indah sebuah nama yang signifikan,
yang halus, suci, yang berseri,
namun nama itulah, waima isim itulah,
yang, memang, tetap, yang tersadai!
muncul dalam setiap titik-titik airmata itu,
memang mahal juga memang berharga, tapi,

.apakan daya. itu Qada' dan Qadar namanya .

tiada apa bisa mengulang masa,
tiada siapa-siapa mampu kembali merencana karangan ke huruf pertama,
tiada lagi buah dadu yang bisa membawa kau ke petak "BERMULA"!

apa yang dah jadi!
biar jadi!

memang, patik tahu,
mungkin sukar dicerna, tapi ingatlah teman,
bahawasanya,
tersungkur itu juga satu pencapaian,

hemahan patik,
wujud satu birat lama mengungkapkan,
jikalau ada dosanya, waima sehalus butir debu sekalipun,
patik pohonkan,
janganlah sekali-kali ia difadihatkan,
dinista yang keji-keji,
kerna lumrah hidup seorang yang berkelana itu,
akan memaaf cuma, arakian diiring petunduk malu.

akan tetapi,
jikalau benar-benar maaf itu sifar,
jikalau patut pada hukum syarak itu bunuh,
kalian jangan kalian aibi.

2 ulasan: